KUALA TUNGKAL(e-tivinews.id)– Petani asal Pangkal Babu Desa Tungkal I Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi berhasil mengembangkan tanaman semangka hingga raup banyak keuntungan.
Ditanah milik sendiri dan dengan modal sendiri tanaman semangka dibudidayakan oleh M. Ridwan, Ambo Dalek dan satu rekannya lagi Aceng. Mereka yang masih berkerabat dekat mengelola budidaya semangka secara bersama-sama.
Dengan melewati medan yang lumayan menantang kebun semangka yang letaknya tak jauh dari wisata Mangrove Pangkal Babu itu dapat didatangi oleh tim e-tivinews.id dan melakukan wawancara singkat bersama dua dari tiga pemilik kebun semangka yakni M. Ridwan dan Ambok Dalek Senin (29/04/24).
Ridwan mengungkapkan bahwa bibit semangka mulai ditanam diakhir bulan Februari lalu dan sudah dapat di panen dibulan April akhir.
“Kami mulai tanam bibit tanggal 26 Februari dan sudah mulai memanen buahnya secara panen pilih dibulan April” Ucapnya
Ia juga sampaikan bahwa modal awal dari penanaman semangka ini menjacapai kurang lebih 30 juta rupiah yang terdiri dari 37 bungkus bibit semangka, biaya pupuk, pembukaan lahan, kandang terpal agar tidak diganggu hama dan biaya lainnya.
“saat ini panen belum sampai 50% masih diperkirakan sekitar 15 TON” Ungkapnya
Lebih lanjut ia katakan “untuk pemasaran ada yang kami antar kepenjual ada juga yang ambil sendiri ke kebun, saat ini sudah sampai ketungkal ulu masih didalam Kabupaten belum ada dijual keluar daerah” jelasnya
Saat ini keberadaan kebun semangka sudah banyak diketahui, hingga mengundang banyak pengunjung untuk membeli langsung buah semangka dikebun semangka dan merasakan sensasi memetik langsung dari batangnya.
Dengan panen yang kini belum mencapai 50% dengan jumlah 15 ton sudah terjual dan dijual dengan harga jual Rp.5000 per Kg artinya keuntungan yang diperoleh sudah mendekati 200%. Diperkirakan hingga akhir panen nanti keutungan yang diperoleh akan mencapai lebih dari 150 juta rupiah.
Selain itu Ambo Dalek juga menyampaikan bahwa ilmu bertanam semangka ini bukanlah ilmu yang mereka peroleh dari bangku Pendidikan melainkan dari turun menurun dari kakek nenek mereka.
“Kami tanam semangka ini emang dari kakek nenek dulu” ucapnya
“namun yang menjadi kendala adalah air, kita perlu air untuk penyemprotan dari mulai ditanam agar pertumbuhannya cepat namun disini jauh dari air bersih” keluhnya
“kalau hama yang mengganggu biasa monyet, kalau seperti babi itu tidak bisa masuk karna sudah kita kandang keliling dengan terpal” terangnya
Selain itu ia juga katakan bahwa menanam semangka yang mereka lakukan hanya dapat dilakukan setahun sekali karna memperhitungkan curah hujan dan lain sebagainya.
Sementara itu Agus Nuryadin Kasi Pemerintahan Kantor Desa Tungkal I turut mengapresiasi dengan keberhasilan petani semangka tersebut.
“Ya kami dari pihak pemerintah desa tentunya sangat mensupport dengan pencapaian ini, semoga dapat ditingkatkan lagi, harapannya seperti semangka dan cabe jangan lagi ambil dari luar melainkan memberdayakan petani lokal” ujarnya
“mudah-mudahan kedepan pihak desa bisa memberikan bantuan seperti sumur bor dan lain sebagainya”ucapnya
Ia juga berharap ini dapat menginspirasi banyak orang dan kedepan semakin banyak petani yang mengikuti jejak kesuksesan tersebut. (HF/etv)*