Kuala Tungkal (etivinews.id)- Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang membawa risalah Islam dari Allah SWT. Momen kelahiran Rasulullah SAW selalu diperingati setiap 12 Rabiul Awal. Yang sering disebut dengan Maulid Nabi.
Meski demikian, ternyata ada konsistensi yang unik pada 12 Rabiul Awal. Dengan kata lain, tidak hanya peringatan Maulid Nabi, melainkan momen penting lain dalam hidup Rasulullah SAW juga bertepatan pada waktu yang sama, sebagaimana diungkap Pakar Astronomi Prof Thomas Djamaluddin dikutip dari detikcom.
“Ada hal yang menarik tentang hari Senin 12 Rabiul Awal, apakah kebetulan atau mukjizat Rasulullah SAW. Konsistensi hari dan tanggal membuktikan Rasulullah lahir, hijrah, dan wafat di hari tersebut,” kata Prof Thomas Djamaluddin.
Di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat sendiri peringatan maulid Nabi selalu dilaksanakan mulai dari tanggal 1 Rabiul Awal hingga bahkan sampai kepada Bulan Rabiul Akhir. Hal ini karna padatnya jadwal peringatan maulid Nabi, hampir disemua mesjid, sekolah atau tempat tempat lainnya masyarakat melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tak jarang peringatan maulid tersebut dilaksanakan secara bersamaaan antara mesjid satu dengan yang lainnya.
Peristiwa Penting Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal
1. Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi ditandai kelahiran Rasulullah SAW yang membawa risalah Islam dari Allah SWT. Tiap muslim wajib mengucapkan dua kalimat syahadat, yang merupakan persaksian atas keesaan Allah SWT sebagai Tuhan dan Nabi Muhammad sebagai utusanNya.
Menurut keterangan hadits, kelahiran Nabi Muhammad SAW diperingati tiap tanggal 12 Rabiul Awal pada hari Senin. Berikut hadits yang menjelaskan peristiwa tersebut diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,
وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِ
Artinya: “Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awwal, Tahun Gajah,”
Mengutip laman portal edukasi Islami KESAN, ada beragam versi yang menjelaskan sejarah perayaan Maulid Nabi. Pertama, ada yang menyebut sejak abad ke-2 Hijriah (H) yang bersumber dari catatan Ahmad Tsauri. Menurut pendapat ini, perayaan Maulid Nabi diinisiasi oleh seseorang bernama Khaizuran.
Sementara menurut catatan para sejarawan seperti Ibnu Zahira Al-Hanafi, Ibnu Hajar Al-Haitami, dan An-Nahrawi, sejarah perayaan Maulid Nabi dimulai pada abad ke-3 H. Saat itu, sebagian besar masyarakat muslim Makkah mengunjungi rumah kelahiran Rasulullah SAW sembari berzikir.
Pendapat lainnya menyebut bahwa Maulid Nabi pertama kali dirayakan pada masa Dinasti Fatimiyyah di Mesir pada abad ke-4 H. Ia merayakannya dengan berkurban, puasa, dan acara untuk Ahlul Bait dari keturunan Sahabat Ali bin Abi Thalib RA.
2. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW
Meski Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah, namun penentuan awal perhitungan tahun Hijriah bertepatan dengan waktu hijrahnya Rasulullah SAW pada bulan Rabiul Awal. Pada 12 Rabiul Awal, bertepatan dengan momen Rasulullah SAW memasuki Madinah.
Hal itu juga bertepatan dengan diangkatnya Rasulullah SAW menjadi utusan Allah SWT. Kembali mengutip dari penuturan Prof Thomas, ia menukil pendapat Jabir dan Ibnu Abbas yang menyatakan peristiwa itu terjadi saat Rasulullah SAW berusia 41 tahun.
“Tahun kejadiannya saat Nabi berusia 41 tahun atau tahun gajah ke-41, yang ditulis sebagai tahun -13 H. Hari dan bulannya tidak ada kesepakatan. Dengan pendapat Jabir dan Ibnu Abbas, pengangkatan terjadi pada Senin 24 Februari 609 M,” kata Prof Thomas.
Peristiwa pengangkatan Muhammad sebagai nabi dan rasul memiliki beberapa versi. Selain Jabir dan Ibnu Abbas, Hasbi Ash Shiddieqy menyatakan pendapatnya dalam pengantar Tafsir Al Bayaan.
“Rabiul Awal adalah saat turunnya ayat nubuwah (pengangkatan sebagai nabi). Lima ayat pertama dalam surat Al Alaq turun pada bulan Rabiul Awal. Kemudian ayat risalah (pengangkatan sebagai rasul) turun pada 17 Ramadhan berupa beberapa ayat awal surat Al Muddatstsir,” ujar Prof Thomas.
3. Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Rasulullah wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah atau 8 Juni 632 Masehi. Tepat saat berusia 63 tahun. Kepergian sang penghulu Rasul itu meninggalkan duka bagi para sahabat dan umat Islam di Madinah.
Mengutip Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik karya Mahdi Rizqullah Ahmad, Anis Maftukhin, dan Yessi HM. Basyaruddin, Rasulullah SAW menderita sakit keras di momen-momen mendekati ajalnya. Beliau juga beberapa kali meninggalkan wasiat pada kaum muslimin. Salah satunya, wasiat tentang larangan menjadikan kuburan beliau sebagai berhala untuk disembah.
Beliau pun mempersilakan orang-orang untuk membalas apa pun yang pernah dilakukannya, seperti hukuman cambuk dan sebagainya. Kemudian, Rasulullah SAW juga melunasi utangnya kepada para sahabat.
Mereka mengira bahwa Rasulullah SAW telah kembali sehat. Tanpa menyangka bahwa pada 12 Rabiul Awal tersebut yang juga momen Maulid Nabi Muhammad, adalah saat sholat jamaah terakhir bersama dengan Rasulullah
Sumber : detikcom